Perang Saudara Brunei

Perang Saudara Brunei
Digmaang Sibil sa Brunay

Bagian timur Sabah diberikan kepada Kesultanan Sulu oleh Brunei sebagai tanda balas jasa karena telah membantu pasukan Sultan Muhyiddin.
Tanggal1660 sampai 1673
Lokasi Brunei
Sabah (di bawah kekuasaan Brunei)
Hasil

Kemenangan Muhyiddin:

  • Bagian timur Sabah diberikan kepada Kesultanan Sulu sebagai tanda balas jasa karena membantu pasukan Muhyiddin.
  • Abdul Hakkul Mubin tewas.
Pihak terlibat
Pasukan Sultan Abdul Hakkul Mubin

Pasukan Sultan Muhyiddin

  • Para pemberontak dari para pengikut Sultan Muhammad Ali (melawan Abdul Hakkul Mubin)
  • Pasukan Sulu
Tokoh dan pemimpin
Abdul Hakkul Mubin Muhyiddin
Bagian dari seri mengenai
Sejarah Brunei
Pra-Kesultanan
Kekaisaran Brunei
1368
sampai 1888
Wangsa Bolkiah
(abad ke 15–sekarang)
Kesultanan Sulu
1405
sampai 1578
Kerajaan Manila
1500s
sampai 1571
Kerajaan Tondo
1500s
sampai 1571
Perang Kastila 1578
Perang Saudara 1660–1673
Sarawak
Abad ke-15
sampai 1841
Labuan
Abad ke-15
sampai 1846
Sabah (Borneo Utara)
Abad ke-15
sampai 1865
Protektorat Inggris 1888–1984
Pendudukan Jepang 1942–1945
Kampanye Borneo 1945
Pemerintahan Militer Inggris
1945–1946
Revolusi Brunei 1962
  • l
  • b
  • s
Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Filipina
Prasejarah (pra–900)
Periode klasik (900–1565)
Topik
Garis waktu
  • Portal Filipina
  • l
  • b
  • s

Perang Saudara Brunei adalah sebuah perang saudara yang terjadi di Brunei dari 1660 sampai 1673.[1][2][3]

Sebab

Perang Saudara Brunei bermula dari sabung ayam[1]

Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Ali ketiga belas, terdapat ketidaksepakatan antara putra Sultan, Pengiran Muda ("pangeran muda") Bongsu dan Pengiran Muda Alam, putra dari Pengiran Abdul Hakkul Mubin yang disebabkan Pengiran Muda Bungsu kalah saat sabung ayam.[1] Kekalahannya diejek oleh Pengiran Muda Alam. Akibatnya,Pengiran muda Bongsu marah dan perkelahian terjadi dan menewaskan Pengiran Muda Alam dan Pengiran muda Bongsu lari ke sambas.[2] [4]

Dalam rangka pembalasan, Abdul Hakkul Mubin dan para pengikutnya mencekik Sultan Muhammad Ali. Abdul Hakkul Mubin kemudian menjadikan dirinya sendiri Sultan keempat belas dan menyandang gelar "Sultan Hakkul Abdul Mubin".[1] Ia berusaha untuk menarik perhatian para pengikut Sultan sebelumnya dengan melantik menantu Sultan haji Muhammad Ali, Muhyiddin sebagai Bendahara baru.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e "Civil war wrecks chaos in the country". The Brunei Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-14. Diakses tanggal 20 Januari 2012. 
  2. ^ a b History for Brunei Darussalam: Sharing Our Past (Secondary 1). hlm. 44–45. ISBN 99917-2-330-7. 
  3. ^ History for Brunei Darussalm. EPB Pan Pacific. 2008. hlm. 44. ISBN 99917-2-545-8. 
  4. ^ http://www.bt.com.bn/life/2008/08/24/civil_war_wrecks_chaos_in_the_country
  • l
  • b
  • s
Topik
Kumpulan etnis
Bagian
Kota utama
Kota
Kota lainnya
Desa
Pulau
Teluk
  • Teluk Agal
  • Teluk Cowie
  • Teluk Darvel
  • Teluk Kimanis
  • Teluk Labuk
  • Teluk Marchesa
  • Teluk Marudu
  • Teluk Padas
  • Teluk Paitan
  • Teluk Sandakan
  • Teluk Sepanggar
  • Teluk Schomburgk
  • Teluk Tambak
Sungai
Konflik Spratly
  • Terumbu Laya
  • Pulau Layang-Layang
  • Terumbu Mantanani
  • Terumbu Semarang
  • Terumbu Siput
  • Terumbu Peninjau
  • Terumbu Ubi

Templat:Topik Brunei Templat:Sejarah Malaysia Timur [1]

  1. ^ https://www.geni.com/people/Pg-Anak-Jaafar-Suan/6000000186627095883