Pemisahan agama dan negara

Kebebasan beragama
Konsep
  • Diskriminasi agama
  • Pemisahan agama dan negara
Status menurut negara
Afrika
  • Aljazair
  • Angola
  • Benin
  • Botswana
  • Burkina Faso
  • Burundi
  • Kamerun
  • Tanjung Verde
  • Republik Afrika Tengah
  • Chad
  • Komoro
  • RD Kongo
  • Mesir
  • Mauritania
  • Afrika Selatan
  • Sudan
Amerika
Asia
  • Afganistan
  • Armenia
  • Azerbaijan
  • Bangladesh
  • Bhutan
  • Brunei
  • Kamboja
  • Tiongkok
  • Siprus
  • Siprus Utara
  • Georgia
  • India
  • Indonesia
  • Jepang
  • Kazakhstan
  • Laos
  • Malaysia
  • Maladewa
  • Mongolia
  • Myanmar
  • Nepal
  • Korea Utara
  • Pakistan
  • Filipina
  • Rusia
  • Singapura
  • Korea Selatan
  • Sri Lanka
  • Taiwan
  • Tajikistan
  • Thailand
  • Turki
  • Turkmenistan
  • Uzbekistan
  • Vietnam
Eropa
  • Albania
  • Andorra
  • Armenia
  • Austria
  • Azerbaijan
  • Belarus
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Kroasia
  • Siprus
  • Siprus Utara
  • Prancis
  • Georgia
  • Jerman
  • Italia
  • Rusia
  • Turki
  • Britania Raya
Timur Tengah
  • Bahrain
  • Mesir
  • Iran
  • Irak
  • Israel
  • Yordania
  • Kuwait
  • Lebanon
  • Oman
  • Palestina
  • Qatar
  • Arab Saudi
  • Suriah
  • UEA
  • Yaman
Penindasan agama
  • Agama tradisional Afrika
  • Ateisme
  • Bahá'í
  • Buddhisme
  • Kristen
    • Sentimen anti-Kristen
    • Anti-Katolikisme
    • Anti-Mormonisme
    • Anti-Saksi-Saksi Yehuwa
    • Sentimen anti-Ortodoks Timur
    • Sentimen anti-Ortodoks Oriental
    • Anti-Protestantisme
  • Falun Gong
  • Hinduisme (Anti-Hinduisme)
  • Islam
    • Shi'a
    • Ahmadiyya
    • Alawisme
    • Sufi
    • Islamophobia
  • Yudaisme
    • Antisemitisme agama
    • Antisemitisme
    • Anti-Yudaisme
  • Aliran agama baru
    • Aliran kontrakultus Kristen
  • Neopaganisme
  • Rastafari
  • Zoroastrianisme
Portal agama
  • l
  • b
  • s
Pemisahan agama dengan negara

Pemisahan agama dan negara adalah konsep dalam filsafat dan yurisprudensi yang menyatakan bahwa ada jarak politis antara organisasi agama dan negara bangsa. Dalam konsepnya, istilah ini mengacu pada pembentukan negara sekuler (dengan atau tanpa undang-undang pemisahan agama–negara) dan disestablismen (disestablishment), perubahan hubungan resmi antara institusi keagamaan dan pemerintah negara.[1]

Dalam suatu masyarakat, tingkatan pemisahan politik antara agama dan negara ditentukan oleh struktur hukum dan pandangan hukum dominan yang menetapkan hubungan layak antara agama terorganisasi dan negara. Prinsip kewajaran dan kelaziman usaha mengusulkan hubungan antara dua badan politik yang bebas dari kewenangan satu sama lain. Prinsip sekuler yang ketat, laïcité (sekularitas), diterapkan di Prancis. Negara-negara sekuler lainnya seperti Denmark dan Britania Raya memiliki undang-undang dasar yang mengakui agama negara resmi.[2]

Dasar pemikiran pemisahan agama dan negara sipil sejalan dengan paham sekularisme, disestablismentarianisme, kebebasan beragama, dan pluralisme agama. Atas dasar tersebut, negara-negara Eropa menjalankan sebagian peran sosial milik gereja, negara kesejahteraan, perubahan sosial yang menciptakan masyarakat dan lingkup publik berbudaya sekuler.[3] Dalam praktiknya, pemisahan agama–negara memiliki tingkatan, mulai dari pemisahan total yang diwajibkan oleh undang-undang dasar negara, misalnya di India dan Singapura, sampai agama resmi negara, misalnya di Maladewa.

lihat pula

  • iconPortal Agama
  • Kulturkampf
  • Undang-Undang Pemisahan Agama dan Negara Prancis 1905
  • Antidisestablismentarianisme
  • Baptis dalam sejarah pemisahan agama dan negara
  • Caesaropapisme
  • Rekonstruksionisme Kristen
  • East Waynesville Baptist Church
  • Kebebasan beragama menurut negara
  • Republik Islam
  • Human-Etisk Forbund
  • Jarak berprinsip
  • Agama negara
  • Teokrasi

Referensi

  1. ^ The Oxford Companion to the Supreme Court of the United States (1992), Kermit D. Hall, Ed. pp. 717–26
  2. ^ "Norway separates church and state". Diakses tanggal 22 March 2015. 
  3. ^ Princeton University WordNet Diarsipkan May 8, 2016, di Wayback Machine. reads: "separationism: advocacy of a policy of strict separation of church and state."

Bacaan lanjutan

  • Feldman, Noah. "Religion and the Earthly City", Social Research, Winter 2009, Vol. 76 Issue 4, pp. 989–1000
  • Tomas Jeffersons Journal
  • Kuznicki, Jason (2008). "Separation of Church and State". Dalam Hamowy, Ronald. The Encyclopedia of Libertarianism. Thousand Oaks, CA: SAGE; Cato Institute. hlm. 458–60. doi:10.4135/9781412965811.n280. ISBN 978-1-4129-6580-4. LCCN 2008009151. OCLC 750831024. 
  • Taylor, Charles. "The Polysemy of the Secular", Social Research, Winter 2009, Vol. 76 Issue 4, pp. 1143–66
  • Temple, William, Abp. Christianity and the State. London: Macmillan and Co., 1928.
  • Whitman, James Q. "Separating Church and State: The Atlantic Divide", Historical Reflections, Winter 2008, Vol. 34 Issue 3, pp. 86–104
  • McGowan, Barry, "How to Separate Church & State: A Manual from the Trenches", Hufton Mueller, LLC. (June 2012). ISBN 978-0-615-63802-7
  • Stone, Geoffrey R., "The World of the Framers: A Christian Nation?", UCLA Law Review, 56 (October 2008), 1–26.

Pranala luar

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Pemisahan agama dan negara.
  • About: How to Separate Church & State by Barry McGowan
  • ReligiousLiberty.TV Diarsipkan 2013-12-15 di Wayback Machine. Current and historical information about church-state separation
  • History of the Separation of Church and State in America
  • ""The Intellectual Origins of the Establishment Clause"" (PDF). Archived from the original on 2008-06-25. Pemeliharaan CS1: BOT: status url asli tidak diketahui (link)  (251 KB) by Noah Feldman, Asst. Professor of Law, New York University, 2002 (archived from on 2008-06-25).
  • Churches Are Not Exempt from State Licenses by Richard R. Hammar
  • Campaign Activities by Richard R. Hammar
  • Geoffrey R. Stone, The World of the Framers: A Christian Nation?, 56 UCLA L. Rev. 1 (2008).

Templat:Kristen dan politik Templat:Teologi Templat:Pluralisme agama Templat:Relpolnav Templat:Daftar negara hukum